Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fisipol Universitas Darul ‘Ulum Jombang Belajar dari Desa Kutuh, Juara Desa Terkaya dan Anti Korupsi
Himpunan mahasiswa ilmu pemerintahan Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Fisipol Universitas Darul ‘Ulum Jombang melakukan kuliah lapangan selama tiga hari, mulai tanggal 2 hingga 4 Agustus 2024. Desa tujuan adalah Kutuh, sebuah desa di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali yang telah meraih prestasi membanggakan sebagai desa terkaya dan anti korupsi di Indonesia.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh dosen pembimbing, Ibu Nieke Rudyanti Winanda, S.AP., M.Si. Selama di Desa Kutuh, mahasiswa diajak untuk mempelajari secara langsung berbagai program dan kebijakan yang telah berhasil diterapkan dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat serta tata kelola pemerintahan yang baik.
“Kunjungan ke Desa Kutuh ini sangat berharga bagi mahasiswa,” ujar Ibu Nieke. “Mereka dapat melihat langsung bagaimana teori-teori yang dipelajari di kelas diterapkan dalam praktik pemerintahan desa. Selain itu, mahasiswa juga dapat berinteraksi langsung dengan perangkat desa dan masyarakat setempat untuk menggali lebih dalam berbagai aspek pembangunan desa.”
Selama tiga hari, mahasiswa diajak untuk menggali lebih dalam mengenai rahasia kesuksesan Desa Kutuh. Mulai dari pengelolaan keuangan desa yang transparan, partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, hingga upaya pencegahan korupsi. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan untuk melihat langsung berbagai inovasi dan program-program unggulan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah desa.
Selama di Desa Kutuh, mahasiswa berkesempatan mengunjungi berbagai fasilitas desa, berdiskusi dengan perangkat desa, serta masyarakat setempat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada mahasiswa tentang implementasi teori-teori pemerintahan desa yang telah dipelajari di kelas.
Dosen pembimbing, Ibu Nieke Rudyanti Winanda, S.AP., M.Si. mengatakan bahwa kegiatan kuliah lapangan ini sangat penting untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa. “Dengan belajar langsung dari desa yang sukses, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus dalam konteks yang lebih luas,” ujarnya.
Fanel, salah satu peserta kuliah lapangan, mengungkapkan rasa kagumnya terhadap Desa Kutuh. “Saya sangat terkesan dengan semangat gotong royong masyarakatnya. Mereka benar-benar aktif terlibat dalam setiap kegiatan pembangunan desa,” ungkapnya.